Mandi
memang kegiatan paling inspiratif (buatku). Dari dulu aku percaya kalo kamar
mandi itu gudangnya inspirasi. Aku bisa dapet banyak wangsit dan kontemplasi di
sana. Singkat cerita, di kosku yang sekarang, aku punya satu kamar mandi
langganan dan bisa dibilang favorit sejak pertama aku jadi orang asing di kos ini, karena
ukurannya yang luas dan bersih—karena jarang yang make (Wait, btw, aku nggak yakin sama frase “singkat cerita”). Mereka nggak
benar-benar ada menurutku :D
Pokoknya aku
suka banget mandi di kamar mandi pojokan di lantai 2 ini. Bahkan walopun lagi
buru-buru, aku sering konyol nungguin dan (terpaksa) antri kalo memang lagi
dipake sama anak kos yang (terpaksa) harus mandi di situ. Tapi hal ini memang
nggak sering. Pasalnya, kamar mandi ini jarang yang mau pake. Aku sempet heran
karena menurutku dibanding kamar mandi yang lain, ini tetep kamar mandi paling
luas dan bersih, tapi juga nggak ambil pusing soal itu karena aku udah cukup sering
pusing sama skripsi (Eaaaak).
Mungkin alasan kamar mandi ini jarang dipake adalah pernah munculnya gossip warisan, gossip itu pun berkembang jadi cerita misteri. Walopun aku memang sempet kemakan gossip, tapi ketakutanku cuma bertahan beberapa hari aja. Aku tetap memfavoritkan kamar mandi ini. Emang ya, kalo udah saling percaya itu mau dipisah pake mulut orang ketiga keempat kelima keenam pun, nggak akan mempan dan pada akhirnya balik juga karena cinta selalu tahu kemana ia harus pulang (Ini apabanget sih? Hahaha).
Sayangnya,
pagi ini keran kamar mandi mati. Dan penyebabnya adalah kamar mandi utama
yang letaknya di belakang, lagi dipake. Pada beberapa kondisi, kalo keran di
dua kamar mandi utama dinyalain, kamar mandi favoritku ini bisa mati keran. (Jadi
mikir juga, bisa jadi seseorang itu single karena jatahnya ditilap orang lain.
Hahahhaa—abaikan!). Nah, karena aku nggak bisa mandi tanpa keran nyala,
akhirnya aku berniat untuk antri make kamar mandi utama. Tapi hati tetep aja
pengen mandi di kamar mandi favorit sebenernya (Emang kalo nurani nggak pernah
bisa bohong ya. Karena pada akhirnya mendustai perasaan sendiri itu akan
menyakitkan. Hahaha). Setelah bete karena kelamaan nunggu si pemake kamar mandi
utama, aku nekad aja mandi di kamar mandi favorit.
Heran bercampur senang karena beruntung di tengah-tengah mandi, keran yang tadinya nggak keluar air (tapi tetep aku buka), tiba-tiba mencucurkan air. Wah!!
Dari situ
aku berpikir kalo untuk memulai sesuatu, aku (manusia) sering banyakan mikir dan
kuatir. Padahal semua yang kita butuhkan, hakikinya pasti akan terpenuhi sambil
jalan dan di waktu yang tepat. Dan nggak jarang, pemenuhan itu kayak keajaiban
yang melengkapi aksi keberanian (atau kenekadan) kita. Faktanya, kita nggak
akan pernah tahu kalo kita nggak berinisiatif untuk maju dan gerak dulu. Sering
banget dalam setiap mimpi dan niat manusia diawali dengan frase “kalo aku udah
bisa…. aku bakal….” atau “kalo aku udah punya….. aku bakal…..”
Padahal siapa yang bisa sangka kalo apa yang kita butuhkan dalam “perjalanan” akan kita peroleh seiring keberanian yang kita punya untuk mulai “berjalan”. Nggak akan ada yang tahu memang, apakah keran air itu bakalan 100% terjamin nyala. Tapi seandainya nggak nyala pun, aku tetep bisa mandi karena perhitungaku airnya bakalan cukup. Nah, ini juga yang bedain aksiku sama kenekadan yang mindless. Nah, something to keep in mind adalah, beranilah mencoba. Be brave! Berani jalan dulu dan apa yang kita butuhkan akan menyusul dengan ajaibnya, seiring aksi nyata dari keberanian kita. Btw, aku juga bersyukur pernah diajarkan tentang iman juga. Dan menurutku, kejadian keran pagi ini juga ngingetin aku tentang keberanian mengambil langkah adalah salah satu bukti iman dengan perbuatan. Karena iman tanpa perbuatan pada dasarnya adalah mati. Dan iman itu sendiri adalah mempercayai sesuatu walopun nggak keliatan. You keep believin even when you see nothing. Wow! Nah, karena keberuntungan juga adalah faktor X yang mempengaruhi outcome dari sebuah peristiwa, dalam hal ini aku juga mau bilang bahwa fortune favors the brave. Kalo Whitney Houston sama Mariah Carrey bilang sih, There can be miracles when you believe, though hope is frail, it’s hard to kill. Who knows what miracle you can achieve. When you believe somehow you will. You will when you believe.
![]() |
Be brave, be faithful, and be lucky! |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar