Minggu, 29 Desember 2013

Just Nice To Meet You...

Katanya orang cenderung enggan membaca buku yang sama dan sudah pernah dibaca, atau menonton film yang sudah pernah ditontonnya, dan mentertawakan kembali lelucon yang sudah pernah didengarnya.
Hari ini aku berharap bisa jadi orang berjenis demikian. Tapi rasanya kurang cukup berhasil.

Berawal dari surprise akhir tahun dari Tuhan, dimana papa diundang buat pelayanan di suatu gereja yang denger namanya aja- aku udah tahu akan seperti apa seandainya aku benar-benar mengunjungi gereja itu. Dan aku semakin yakin bahwa Tuhan itu humoris. Mau nggak mau, aku harus nahan gemeter, suhu tubuh mendadak turun, dan berusaha terlihat sewajar mungkin waktu aku tahu kalo ini bukan mimpi malam natal. Aku bener-bener datang ke suatu tempat yang ngingetin sama eksistensi satu makhluk yang nggak bisa disangkal keberadaannya, yang pernah bener-bener bikin aku semangat sekolah, semangat masuk SMA favorit, sekaligus galau karena ditinggal ngilang-ngilang sampe akhirnya ga pernah ketemu sejak bertahun-tahun lalu. HAHAHA!
Berasa diterbangin angin kenceng ke suatu dimensi ruang dan waktu yang selama ini udah berusaha aku lupain. Dimensi ruang dan waktu dimana aku diem-diem suka sama temen sekelas, sampe akhirnya harus ngeliat dia sama orang lain. Hahaha, at least today was not that day.
Intinya, hari ini aku bisa belajar kalo emang Tuhan itu selalu punya cara buat segala hal. Aku memang nggak berniat buat kembali ke feeling yang dulu. Tapi meskipun hari ini aku berharap logikaku bekerja seratus kali lipat lebih aktif, tapi nggak bisa disangkal kalo niatku sejak semalem nggak terlalu berhasil. I just wanna make him feel “If the chain is on my door, you should understand”
Cukup aku dan Tuhan yang tau betapa cukup menyiksa menahan grogi luar biasa sebelum akhirnya aku harus senyum dan menunjukkan bahwa aku baik-baik saja saat disapa. Dan cukup aku dan Tuhan yang tahu saat aku masih terlonjak senang bukan kepalang ketika mendengar nada yang sama pada kata “Zipo”, gembira luar biasa ketika akhirnya dia mengirimkan pesan setelah acara gereja selesai, sakit perut ketika dia bertanya “Mungkin cuma perasaanku atau emang iya, tapi tiap ngomong sama kamu kok kamu ga liat mukaku ya? Bener ga? Hehe”


Iya, bener. Aku selalu nggak bisa. Dari dulu. Dan harusnya kamu tahu. Tapi yasudahlah. Just nice to meet you today...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar