Senin, 16 Juni 2014

KERAN AIR DAN KEBERUNTUNGAN

Mandi memang kegiatan paling inspiratif (buatku). Dari dulu aku percaya kalo kamar mandi itu gudangnya inspirasi. Aku bisa dapet banyak wangsit dan kontemplasi di sana. Singkat cerita, di kosku yang sekarang, aku punya satu kamar mandi langganan dan bisa dibilang favorit sejak pertama aku jadi orang asing di kos ini, karena ukurannya yang luas dan bersih—karena jarang yang make (Wait, btw, aku nggak yakin sama frase “singkat cerita”). Mereka nggak benar-benar ada menurutku :D
Pokoknya aku suka banget mandi di kamar mandi pojokan di lantai 2 ini. Bahkan walopun lagi buru-buru, aku sering konyol nungguin dan (terpaksa) antri kalo memang lagi dipake sama anak kos yang (terpaksa) harus mandi di situ. Tapi hal ini memang nggak sering. Pasalnya, kamar mandi ini jarang yang mau pake. Aku sempet heran karena menurutku dibanding kamar mandi yang lain, ini tetep kamar mandi paling luas dan bersih, tapi juga nggak ambil pusing soal itu karena aku udah cukup sering pusing sama skripsi (Eaaaak).

Mungkin alasan kamar mandi ini jarang dipake adalah pernah munculnya gossip warisan, gossip itu pun berkembang jadi cerita misteri. Walopun aku memang sempet kemakan gossip, tapi ketakutanku cuma bertahan beberapa hari aja. Aku tetap memfavoritkan kamar mandi ini. Emang ya, kalo udah saling percaya itu mau dipisah pake mulut orang ketiga keempat kelima keenam pun, nggak akan mempan dan pada akhirnya balik juga karena cinta selalu tahu kemana ia harus pulang (Ini apabanget sih? Hahaha).
Sayangnya, pagi ini keran kamar mandi mati. Dan penyebabnya adalah kamar mandi utama yang letaknya di belakang, lagi dipake. Pada beberapa kondisi, kalo keran di dua kamar mandi utama dinyalain, kamar mandi favoritku ini bisa mati keran. (Jadi mikir juga, bisa jadi seseorang itu single karena jatahnya ditilap orang lain. Hahahhaa—abaikan!). Nah, karena aku nggak bisa mandi tanpa keran nyala, akhirnya aku berniat untuk antri make kamar mandi utama. Tapi hati tetep aja pengen mandi di kamar mandi favorit sebenernya (Emang kalo nurani nggak pernah bisa bohong ya. Karena pada akhirnya mendustai perasaan sendiri itu akan menyakitkan. Hahaha). Setelah bete karena kelamaan nunggu si pemake kamar mandi utama, aku nekad aja mandi di kamar mandi favorit.

Heran bercampur senang karena beruntung di tengah-tengah mandi, keran yang tadinya nggak keluar air (tapi tetep aku buka), tiba-tiba mencucurkan air. Wah!!
Dari situ aku berpikir kalo untuk memulai sesuatu, aku (manusia) sering banyakan mikir dan kuatir. Padahal semua yang kita butuhkan, hakikinya pasti akan terpenuhi sambil jalan dan di waktu yang tepat. Dan nggak jarang, pemenuhan itu kayak keajaiban yang melengkapi aksi keberanian (atau kenekadan) kita. Faktanya, kita nggak akan pernah tahu kalo kita nggak berinisiatif untuk maju dan gerak dulu. Sering banget dalam setiap mimpi dan niat manusia diawali dengan frase “kalo aku udah bisa…. aku bakal….” atau “kalo aku udah punya….. aku bakal…..”

Padahal siapa yang bisa sangka kalo apa yang kita butuhkan dalam “perjalanan” akan kita peroleh seiring keberanian yang kita punya untuk mulai “berjalan”. Nggak akan ada yang tahu memang, apakah keran air itu bakalan 100% terjamin nyala. Tapi seandainya nggak nyala pun, aku tetep bisa mandi karena perhitungaku airnya bakalan cukup. Nah, ini juga yang bedain aksiku sama kenekadan yang mindless. Nah, something to keep in mind adalah, beranilah mencoba. Be brave! Berani jalan dulu dan apa yang kita butuhkan akan menyusul dengan ajaibnya, seiring aksi nyata dari keberanian kita. Btw, aku juga bersyukur pernah diajarkan tentang iman juga. Dan menurutku, kejadian keran pagi ini juga ngingetin aku tentang keberanian mengambil langkah adalah salah satu bukti iman dengan perbuatan. Karena iman tanpa perbuatan pada dasarnya adalah mati. Dan iman itu sendiri adalah mempercayai sesuatu walopun nggak keliatan. You keep believin even when you see nothing. Wow! Nah, karena keberuntungan juga adalah faktor X yang mempengaruhi outcome dari sebuah peristiwa, dalam hal ini aku juga mau bilang  bahwa fortune favors the brave. Kalo Whitney Houston sama Mariah Carrey bilang sih, There can be miracles when you believe, though hope is frail, it’s hard to kill. Who knows what miracle you can achieve. When you believe somehow you will. You will when you believe.

(Pada akhirnya, dari keran turun ke lagu. Daripada pusing dan mual, mending udahan bacanya. Yang penting tetep ada sesuatu untuk dipelajari lah ya. Hahahaha  J)



Be brave, be faithful, and be lucky!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar