Rabu, 18 November 2015

HOW DOES IT FEEL TO BE AN ALIEN? (1)

Datang dan belajar di negeri orang memang salah satu hal yang nikmat untuk dimiliki dalam hidup. Bisa bayangin gimana rasanya jadi sebatang korek di habitat yang baru? Serem? Iya. But it's way way more fun than you think and you deserve! :p Serius. Banyak hal yang bisa kita pelajari di lingkungan baru. Apalagi awal-awal dateng, pasti semangat-semangatnya menyerap segala sesuatu yang baru. Sampe kadang nggak punya filter, maunya semua-semua diserap.

Saya adalah salah satu gadis desa yang beruntung dan diberkati. Dari kota kecil namanya Brajacaka saya mulai menghirup nafas dunia fana, sempat menikmati indahnya alam pulau Sumatra sapai kemudian dibawa ke neraka yang menjelma sebagai satu pulau super sibuk dan padet di Indonesia barat. Namanya pulau Jawa. Seandainya waktu umur 5 tahun udah punya sense yang bagus tentang pulau-pulau di Indonesia, mungkin saya udah protes nggak mau dibawa keluar pindah ke pulau Jawa. Meskipun masih bolak balik ke Lampung, overall saya besar di pulau Jawa. Kota kecil itu namanya Tayu. Saya menapak hidup di sana sampai Sekolah Menengah Pertama. Setelah beberapa tahun mengecap kehidupan di kota kecil itu, saya dikirim sekolah selanjutnya ke kota kabupaten. Nggak besar-besar amat sih, cuma lebih besar dari Tayu. Mulailah saya hidup jauh dari orang tua. Saya bahagia dan cepet adaptasi walaupun sering sakit dan sekarat juga. Tapi dari pengalaman jauh dari orang tua untuk pertama kalinya itu saya sadar akan panggilan hidup saya. Saya mungkin tertakdir hidup jauh kelak. Waktu itu saya belum tahu rancangan Tuhan selanjutnya. Sampai akhirnya semakin yakinlah saya pada anggapan bahwa saya akan semakin jauh dan jauh. Saya diterima kuliah di Kota Malang. Kota indah yang sejuk walaupun sekarang udah mulai rese, panas, dan padet. Kota inilah yang menempa saya menjadi lebih dewasa dan semakin memahami hakiki menjadi gadis mandiri karena jauh dari orang tua. Di kota itu juga saya mulai merasakan peluang untuk pergi lebih jauh. Mulai dari sering ke ibukota Indonesia karena berbagai urusan. Dan akhirnya di sinilah saya, benua yang ditemuin Amerigo Vespucci! Siapa sangka, ya? :')

Sekarang saya sedang menikmati hidup di negeri pelopor olahraga Hockey. Negeri indah yang ngefans banget sama kata "Eh!" Rasanya bersyukur banget punya kesempatan belajar di sini. Suka dukanya hampir didominasi sama sukanya. Sejujurnya dukanya cuma karena kangen tempe sama keluarga, kangen kelapa muda yang langsung metik dari pohon, dan buah-buah yang rasanya enak. Sejujurnya juga, dari segi makanan, saya cuma kangen beberapa makanan Indonesia aja. Nggak sampe yang sakit karena nggak doyan makan atau perubahan jenis makanan yang drastis. Saya bersyukur saya bukan orang yang ngefans sama nasi, yang ngerasa depresi ketika nggak makan nasi, atau yang ngerasa hidupnya nggak berarti ketika nggak makan Indomie. Bukannya sok sih, tapi ya namanya juga orang kan preferensinya beda-beda. Jadi no offense ya. Saya cuma gila karena nggak nemu tempe.... yang seenak di Indonesia. FYI, tempe di sini mahal dan soal rasa, jangan ditanya... jauuuuhhhhh lebih nggak enak dari di Indonesia :'(

Selanjutnya akan dibagikan beberapa cerita lebih detail mengenai banyak hal selama menjadi alien di sini! Stay tune! :p




Tidak ada komentar:

Posting Komentar