Kamis, 18 April 2013

DEWA LAUT-KU HIDUP KEMBALI! :D


Aku pernah merasa bahwa aku jatuh cinta pada Laut. Dewa Laut. Sayangnya dia tidak pernah ada. Mungkin itu hanya bagian dari kegilaanku. Hingga saat ini, ketika aku sudah dibesarkan oleh dunia dan kenyataan, bahwa hidup harus realistis. "Simpan angan konyolmu, kecuali kau sudah bosan membuat orang menganggapmu waras."
Oke. Kemudian aku mengubur hidup-hidup dewa lautku. Setidaknya aku hanya membiarkannya hidup dalam imajinasi(konyol)ku.
Tapi ternyata, Dewa Laut itu ada! Aku bertemu dengannya siang ini! Dalam dimensi ruang dan waktu yang hanya sejauh kontak messenger :))

Meskipun aku hanya kagum dan tidak sebegitunya mencintai sejarah peradaban Yunani dengan sangat. Setidaknya aku tahu dan pernah membaca bahwa Yunani memang memiliki sejarah eksotis yang unik dan tidak heran jika banyak orang menyukai, bahkan mencintainya. Namanya "Mitologi". Sejarah peradaban hebat yang legendaris, penuh gambaran kehidupan, kisah elegan yang membangun sebuah budaya, pola pikir dan nilai masyarakatnya. Aku bukan pecintanya. Aku hanya kagum. Menurutku, keduanya berbeda. Pecinta adalah mereka yang dengan telaten mau memahami secara sungguh-sungguh Mitologi tersebut. A hingga Z, kembali ke A lagi. :D
Para pecinta tidak hanya tahu, tak sedikit yang benar-benar menghidupi kekaguman mereka. Entah bagaimana. Selayaknya orang yang "mencintai ", mereka benar-benar sungguh mengerti sebagai hasil upaya mereka untuk memahami apa yang dicintainya selama ini. Sayangnya, aku bukan bagian dari mereka. Aku hanya sedikit tahu berbekal sedikit  banyak penasaran. Faktanya, keunikan mitologi itu memang bisa menggelitik bagian otak yang bahkan selama ini tidak mau tahu tentang apapun.
Setidaknya lagi, meskipun aku bukan pecinta, aku punya imajinasi tinggi untuk mengekspresikan kekagumanku pada mitologi itu. Aku punya banyak konstruksi olahan pribadi tentang sosok-sosok dewa dewi itu. Hahaha. Aku pernah membayangkan eksistensi dewa laut yang gagah, bijaksana, karismatik, mengerti, dan mengayomi. Tidak tahu darimana datangnya kesoktauan ini, atau apa yang membuat aku berpikir dan membangun dewa laut itu dalam pikiranku. Konyol.
Mungkin dewa laut versi imajinasiku adalah kombinasi dari kekagumanku pada laut dan pada mitologi hebat itu.
Menurutku, laut adalah ruang paling ajaib yang Tuhan ciptakan di dunia ini. Seburuk apapun yang dibawa saat datang, angin, ombak, burung, horizon cakrawala, matahari, berlian air, dan pasir, semuanya bekerjasama secara ajaib untuk mengubahnya menjadi kebaikan yang menentramkan hati. Aku tidak mengatakan bahwa laut adalah penyelesai masalah. Yang ketika kamu datang dengan hati resah karena hutang triliunan, kemudian laut bisa membuat hutangmu lunas seketika. Bukan.
Laut adalah salah satu keajaiban semesta yang memberikan penghiburan. Laut adalah tempat terbaik untuk mendengarkan alam yang bisa memberi semangat untuk jiwa yang lelah. Setidaknya itu laut; bagiku, dan bukan bagi mereka yang punya phobia pada air atau laut :D

Dewa laut yang selama ini hidup di benakku hanyalah turunan rasa cintaku pada laut. Kemudian aku kagum pada mitologi Yunani yang membawaku untuk mengagumi orang yang juga mengagumi (bahkan menurutku mencintai) mitologi Yunani ini. Maka kemudian ketika aku bertemu orang semacam ini, Dewa Laut-ku seolah benar-benar hidup dan nyata. Hahaha. Sedikit tolol. :p
Peduli apa, yang aku tahu, aku (baru saja) bisa berkomunikasi dengan dewa laut yang unik itu. Pribadi yang menurutku memang pantas untuk dikagumi (and FYI, aku mengaguminya sejak pertama melihatnya di sebuah sesi pertanyaan dalam sekolah diplomat tahun 2011- dia adalah salah satu penanya dalam sebuah sesi diskusi). Tunggu. Jangan asumsikan tulisan ini sebagai curhatan dari seseorang yang sedang jatuh cinta. Karena aku hanya sedang jatuh cinta pada kepribadiannya. Unik. Pintar. Cool. Karena aku juga tahu bahwa seandainya pun ada kesempatan, dia tidak diciptakan untukku. Dia dewa laut, dan aku? Aku hanya pengagum dewa laut itu. Pengagum yang dicipta dengan iman dan kepercayaan yang berbeda dengannya. :)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar