Sabtu, 27 April 2013

Life is a Rollercoaster and You’re a Tornado


Kata Ronan Keating, “Life is a rollercoaster, Just gotta ride it”

Indahnya hidup, seandainya sesimple itu. Ahya, hidup memang simple sih sebenernya. Tapi setidaknya hidup itu cukup rumit pada kenyataannya J Ya terserah sih, lagipula hidup itu kan tentang ‘kacamata’ apa yang sedang kita pakai :D

Setidaknya ketika Ronan Keating bikin lagu ini, bukan ngasal yang penting unik gitu ya. Setidaknya menurutku, dia nggak cuma nyanyiin, dia juga ciptain, maka logis banget kalo kalimat itu bisa dibilang sebagai karya yang ga jauh-jauh dari pengalaman hidupnya. Entah dari melihat, mendengar, mengamati atau even itu wahyu dari alam semesta. Jadi memang hidup itu rollercoaster. Kita bisa ketawa, nangis, atau bahkan jetlag sampe pucat dan sakit pas naik. Banyak sensasi, banyak rasa, banyak pikiran jelek (terlebih lagi kalo orangnya parno-an trus kebanyakan nonton film Final Destination). Begitu juga hidup yang hidup. Pasti banyak kejadian ini itu, rasa ini itu. Beda juga, kan, ketika kita naik rollercoaster, tapi mesinnya mati. See?
Begitu juga yang aku rasain akhir-akhir ini. Rollercoaster yang sedang aku naiki ini mendadak ngebuat aku ngerasa kalo ini bagian dimana rollercoasterku sedang pada tempo yang unpredictable, full of surprise, daaann... bikin jetlag  sana sini. Mulai dari ditunjuknya aku buat maju semmas di pertemuan pertama sejak UTS. Plisss.. aku sempet ngerasa dosennya mau kasih aku pelajaran karena selama ngerjain, aku cuma konsul 2x dengan dua judul yang beda. Trus pas ngumpulin aku balik ke judul pertama yang aku ganti scope topik dan teorinya. Hahaha. Otomatis jetlag, stressss, dan nggak ada ketawa tulus selama hari-hari penantian eksekusi itu. Ditambah lagi, pas hari aku harus diadili dan mempertanggungjawabkan tulisanku, salah seorang penyanggah yang sudah dosen hadiahkan untukku ternyata nggak masuk, sodara-sodara!
Pasalnya dia telat dan peraturannya memang kalo telat ngga ada lisensi masuk kelas. Tidak berhenti di situ, jetlag terus terekskalasi ketika akhirnya dosenku dengan manis menawarkan diri untuk menggantikan peran penyanggah yang malang itu :’) Oh, aku berharap rollercoasterku berhenti saat itu juga biar aku bisa turun aja sebelum semua isi perutku keluar secara tak beradab -__-

Akhirnya dengan mencoba berlapang dada dan mengandalkan belas kasih sang Mukhalis, aku maju juga demi masa depan. Hahaha. Setelah mual selama beberapa puluh menit dan berdiri di depan para hakim mulia tersebut, akupun bisa tertawa senang karena meskipun aku harus memilih antara memperbaiki rumusan masalah atau mengganti teori, dosen bilang bahwa presentasi itu bisa membuat kelas hidup, aku banyak mendapat masukan *peluk dosen dan teman* Juga dosen yang berkata bahwa 3 presenter pertama ini merupakan 3 tulisan yang punya nilai lebih di kelas (pada saat itu, aku pun nggak peduli lebih. Yang aku tau, curiga berlebihku tentang dendam dosen karena aku nggak pernah konsul sirna  sudah. So sorry, dear Ma’am! ). Pada titik itu, aku sadar bahwa rollercoasterku sedang menyajikan babak kesenangan dalam permainan ini :D – kejadian ini berputar di hari Senin.

Hari selanjutnya, aku ngerasa hentakan rollercoaster yang lain. Kali ini berkaitan dengan pribadi yang terhitung sejak pertama aku berani mengontaknya, aku mulai semakin gila. Terhitung 9 hari hingga hari ini J Sejak 9 hari yang lalu dengan tangan dingin dan pertimbangan sejuta tahun cahaya, aku memulai interaksi di kontak BBM. Hahaha, konyol! Inget banget, padahal waktu itu cuma pengen tanya soal magang, dan plissss, gugupnya kebangetan. Nggak kebayang kalo nanya langsung K hahaha

Singkat cerita, setelah mendapat respon baik, aku semakin berani KEPO dimana-mana. Kalo dulu, sejak pertama kali ketemu, ngefans, dan aku PD banget nyari namanya di Google (dan nggak dapet hasil apa2 karena aku cuma tau nama panggilannya—itupun nanya temen!). Sekarang ada kemajuan, aku BBMan, aku ngobrak abrik twitter Himahi berharap dia pernah dimention (dan berharap ID twitternya masih pake namanya). Daaaaann... guess what! I found him! (backsound : We are the Champion) :p
Sejak itu aku rajin banget buka timeline nya, sampe2 kalo udah masuk ke ‘search’, namanya udah terpampang rapi secara otomatis. Hahaha. Misi kepo terus berlanjut sampe ke peradaban FB yang bikin aku ngesave 45 fotonya. And surpriseeeee! Ada foto mbak2 cantik di timeline photonya. Haha. Awalnya aku nggak peduli banget sih. Cuma penasaran aja. Tapi tiba2 jadi sakit perut juga pas aku tau dia ngobrol sama temen2nya di twitter. Malangnya, emang dasar dari awal udah ngerasa ‘insecure’ sejak lihat foto itu, ditambah obrolan twitter yang membuat aku menyimpulkan bahwa dia dan hatinya sudah ada yang memiliki. Saat itu juga aku merasa rollercoaster ini berhenti mendadak. Aku sakit perut nggak jelas tiap inget. Hahaha (diakui saja, ini berlebihan, tapi bukan berarti nggak pernah terjadi dan hanya fiktif belaka J). Maka kuputuskan untuk berhenti mengaguminya lebih jauh. Hahaha. Unfortunately, aku tetep aja kepo twitter, FB, PM BBM, dan tetep juga ngeliat2 fotonya yang khusus aku folderin atas nama Poseidon’s, dan nama foto Triton 1 hingga Triton 45. Hahaha. Aku memang bandel :’)

Di sisi lain, aku sudah memperingatkan diri sendiri untuk berhenti bersikap bodoh, konyol, dan segila itu. Tapi aku menulikan nurani. Aku terlalu bebal untuk menjadi sepenurut itu :p Kemudian sampailah dimana aku merasa perlu lebih tegas pada diri sendiri. Mengingatkan nurani bahwa aku tidak perlu merubah diri untuk hal ini. Aku tidak pernah ingin menjadi wanita agresif untuk menunjukkan perasaan. Aku juga mengingatkan diriku bahwa sejauh ini akulah yang banyak bertanya, menyapa dan mengontak. Ouch! Tidak butuh puluhan menit untuk kemudian aku merasa (harus) runtuh dan berhenti dari semua ini. Solusi terbaik adalah TIDUR (setidaknya daripada bercengeng2 ria)! Dan kejutan datang di kamis sore pukul 04.06pm menurut waktu BBM kala itu. Aku yang tadinya bermalas2an bangun, segera terlonjak demi melihat beberapa pesan BBM baru yang salah satunya berasal dari “Triton” (Ya, aku mengganti sendiri Display Namenya :D). BBM itu membahas tentang namaku. Aku tidak peduli saat itu dia hanya iseng, kurang kerjaan, atau sedang tidak ada ide untuk menghubungi siapapun, yang pasti perutku terlonjak hingga ke paru-paru rasanya. Persis rollercoaster yang mendadak melambung ke atas. Beberapa menit setelahnya aku linglung dan tidak tahu apa yang sedang dan akan aku lakukan. Konyol! Haha

Dia tahu arti namaku, berikut filosofinya!!!!!!!! Karena hidup ini rollercoaster, maka saat itu, dia adalah Tornado bagiku. Hahaha :p

Guess what, beberapa hari sebelumnya aku sempat browsing arti namanya walaupun pada akhirnya aku bingung dan akhirnya aku mendapatkan penjelasan langsung dari sang Pemiliknya sendiri :D
Ah, rollercoaster ini! Yang awalnya aku merasa harus berhenti dari kekonyolanku karena menggilainya, merasa bahwa hidupku harus kembali normal, kemudian aku dihentakkan untuk kembali bebal mengidolakannya :D Life is a rollercoaster, and you, Triton, Prince of Sea Kingdom, you’re a Tornado! J





2 komentar:

  1. good luck Miss Kepo! one day you will always get something new to become more interesting story for you to write again. keep writing!
    Jesus bless u!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amen,
      Hey, thanks for reading this silly story. LOL. :p
      Moreover, Thanks for those supports. Keep living! X) Jbu more

      Hapus