Kamis, 18 April 2013

THE INDEPENDENCE of HAPPINESS

Free happiness stock for everyday. Anyone? Hahaha
Siapa sih nggak pengen hepi dalam hidupnya? Siapa juga yang pengen tiap hari nyesek , menderita luka batin kronis dan kemudian sakit layu hati akut sampe jadi "kering" trus mati rasa? NO ONE i think! :D
Sebenernya hepi itu simpel. Berbagi dalam hidup. Hahaha, masalahnya kadang orang mau berbagi juga masih pikir-pikir. Di satu sisi biasanya orang pelit akan sulit berbagi, dalam hal ini, orang pelit pasti akan selalu takut kekuarangan, that's why dia memilih untuk menyimpan semua bagi kebahagiaan pribadi. Sayangnya hidup nggak sesempit itu dan dunia nggak membutuhkan orang yang juga nggak mau terbuka sama dunia :)
Orang yang selalu takut dirinya kekurangan biasanya adalah orang yang serakah. Dulu ada dosen yang pernah cerita kalo kehidupan seseorang itu ibarat sebuah tanki, dan kasih sayang adalah sesuatu yang akan mengisi tanki itu. Jika tanki seseorang nggak pernah penuh, dalam artian mungkin dia orang yang nggak bisa bersyukur nerima kasih sayang orang lain (udah diisi tapi tanki-nya bochor), atau memang tidak pernah ada yang mengisi. Itu berbeda. Namun efeknya bisa sama, yaitu keduanya juga akan enggan untuk berbagi dengan tanki-tanki lainnya. Dia akan terus berusaha memenuhi tanki nya sendiri.
Sementara tanki yang sudah terisi, bisa saja mungkin pemilik tanki itu adalah orang yang love-able, sehingga hidupnya dikelilingi oleh banyak orang yang menyayanginya, atau dia memang pribadi optimis yang selalu berpikir positif sehingga membantu pemenuhan tanki itu sendiri karena dia percaya bahwa dia adalah pribadi yang diterima, dicintai, dan dihargai. Orang-orang beruntung seperti ini cenderung akan mau membagikan isi tankinya untuk yang lain. Mereka tidak akan pernah takut kekuarangan.
Sisi unik kebahagiaan kemudian juga berbanding lurus dengan keberadaan hal-hal dan orang-orang yang bisa membahagiakan. Lalu berarti kebahagiaan itu adalah sesuatu bersyarat. BIG NO i think! Percayalah, kebahagiaan itu tak bersyarat, cuma-cuma, dan bisa diciptakan. Kebahagiaan yang dikonstruksikan karena kepemilikan benda tertentu, atau pacar tertentu (hahaha), adalah kebahagiaan sempit dan terbatas. Ketika kebahagiaan dibatasi dengan syarat-syarat tertentu, maka kita sedang menghambat kebahagiaan itu sendiri. Bahagia itu bebas, men~ ! Kebahagiaan itu independen. Kebahagiaan bisa diciptakan. Trust me (it works)! 
Kebahagiaan bisa dimiliki oleh siapa saja dan dalam keadaan apapun. Terlebih lagi kebahagiaan itu pastilah dimiliki oleh makhluk yang tahu bersyukur dalam hidup. Memang ada banyak hal di muka ini yang selalu bisa menjadi alasan orang galau, stress, dan nggak bahagia. Mulai dari ortu otoriter yang ngeselin, dosen rese yang doyan ngasih tugas tapi pelit nilai, temen-temen yang nggak pernah peduli, pacar yang ego-nya gedhe (bahkan nggak punya pacar), lingkungan sekitar yang sama sekali nggak ramah lingkungan (halahhh!), dan masih banyak lagi alasan lain yang bisa dimasukin daftar pemicu umur pendek karena ketidakbahagiaan. HELLO~ itu bahagia kuno, coy~! Cobalah upgrade pemahaman bahagia yang udah usang itu. Gimanapun kondisinya, setiap orang masih mungkin bahagia. Ya, kalimat ini mungkin terlalu idealis. Tapi cobalah lihat dari sisi lain yang bersebrangan buat menciptakan judgement terhadap kondisi :D
Misal :
seorang jomblo akan berpendapat bahwa mereka yang bukan kasta jomblo adalah orang-orang yang bahagia karena punya tempat berbagi, punya temen cerita yang pasti, punya temen makan, punya temen ketawa, punya temen buat barengan kemana-mana. Well, seolah-olah jomblo adalah kasta ternista di kolong langit ini yang diemban oleh mereka yang tidak atau belum beruntung dalam hidup.
Tapi taukah bahwa kemudian orang yang sudah in relationship pun tak kalah sering kagum, terpesona dan iri pada kaum jomblo (Terutama mereka yang ternyata nggak bahagia sama relationshipnya #ehhh). Mereka (para jomblo dan jombli) dipandang sebagai individu yang bebas, merdeka, nggak perlu sering nangis darah dibikin cemburu, diposesif-in, nggak perlu banyak ngeluarin duit buat sekedar nongkrong dan makan bareng, nggak perlu ngerjain tugas di waktu2 sisa sesudah jam kencan, yang pasti nggak banyak mikir ini itu soal pasangannya.
Haahahaha, tak dapat dipungkiri bahwa hidup memang proses saling melihat satu dengan yang lain, masalah relasi dan permusuhan, itu hanya proses setelahnya :D
Nah, dari permisalan sederhana di atas, maka sebenernya baik jomblo dan non-jomblo adalah pihak yang sama2 punya potensi bahagia. Karena kabar baiknya, as i write before, bahagia itu bisa diciptakan! Sederhananya, cari aja sisi menyenangkan dari setipa kondisi, kalo masih nggak ketemu juga,wait~ jangan kemudian buru2 nge-judge kalo kamu memang tidak bahagia, tapi mungkin memang kamu yang nggak pengen bahagia :)
Dengan kata lain, orang yang punya pacar, ya syukurilah keberadaan dia yang sudah Tuhan percayakan. Yang jomblo, ya syukurilah bahwa kamu punya kebebasan lebih untuk diri sendiri dan lihat sekelilingmu, tempat berbagi itu bukan cuma mereka yang dijelaskan dengan kata "pacar". Ada banyak tempat untuk menyalurkan kasih sayang kok :)
Yang punya dosen rese dan ortu otoriter, bahagialah juga, karena memang kalo kata Ahmad Dhani "Aoa itu hidup bila tidak ada masalah-masalah", hahahaha ;) Mereka adalah pihak yang dikirim untuk menempamu jadi lebih baik dan mantap untuk menghadapi gempuran hidup yang jauh lebih besar di luar sana.
Yang punya temen-temen cuek, itu artinya kamu sedang harus belajar untuk lebih peka dan ditantang buat jadi orang yang gigih memberi meski tidak menerima. Orang-orang macam ini biasanya adalah mereka yang sedang Tuhan tempatkan di masa-masa menabung kebahagiaan :D

Ohya, dan sekedar tips sederhana (yang konyol) untuk menjadi seorang jomblo yang aware sama hak kebahagiaannya, bahwa lebih baik jomblo tapi banyak temen (bahkan fans), daripada punya pacar dan itu cuma satu, sayangnya lagi itu pacar lebih banyak narik usus daripada narik urat senyum di wajah :D (semoga ini bukan pandangan yang menyesatkan dan mendoktrinasi mentah-mentah. hahaha). Pilihan ada di tangan setiap kita, bahagia itu bisa diciptakan, sifatnya gratis dan fleksibel, dia ada dimana-mana. Tinggal kepekaan kita aja untuk sadar akan keberadaannya atas hidup kita. Bahagia bertebaran dimana2. Tangkap, yaaa, setelah itu jangan lupa dibagiin. Nggak ada ceritanya orang murah hati itu akan berkekurangan kok. Share that free happiness for more free happiness! ;)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar